Meningokel dan ensefalokel merupakan
kelainan bawaan di mana terjadi pemburutan selaput otak dan isi kepala
keluar melalui lubang pada tengkorak atau tulang belakang.
Etiologi
Penyebab terjadinya meningokel dan
ensefalokel adalah karena adanya defek pada penutupan spina bifida yang
berhubungan dengan pertumbuhan yang tidak normal dari korda spinalis
atau penutupnya, biasanya terletak pada garis tengah.
Gambaran Klinis
1. Meningokel
Biasanya
terdapat pada daerah servikal atau daerah torakal sebelah atas. Kantong
hanya berisi selaput otak, sedangkan korda tetap dalam korda spinalis (
dalam durameter tidak terdapat saraf). Operasi akan mengoreksi
kelainan, sehingga tidak terjadi gangguan sensorik dan motorik dan bayi
akan menjadi normal.
2. Ensefalokel
Biasanya
terjadi pada bagian oksipital. Pada bagian ini terdapat kantong berisi
cairan, jaringan saraf, atau sebagian otak. Ensefalokel akan berkaitan
dengan kelainan mental yang berat meskipun sudah dilakukan operasi.
Penatalaksanaan
1. Sebelum
operasi , bayi dimasukkan ke dalam inkubator dengan kondisi tanpa baju.
2. Bayi
dalm posisi telungkup atau tidur jika kantongnya besar untuk mencegah
infeksi.
3. Berkolaborasi
dengan dokter anak, ahli bedah saraf, ahli ortopedi , dan ahli urologi,
terutama pada tindakn pembedahan, dengan sebelumnya melakukan informed
consent dan
informed choice
pada keluarga.
Lakukan pengamatan dengan cermat
terhadap tanda – tanda hidrosefalus ( dengan mengukur lingkar kepala
setia hari ) setelah dilakukan pembedahan atau juga
kemungkinan terjadinya meningitis (lemah, tidak mau minum, mudah
terangsang, kejang dan ubun-ubun besar menonjol). Selain
itu, perhatikan banyak tidaknya gerakan tungkai dan kaki , retensi urine
dan kerusakan kulit akibat iritasi urine dan feses.
Referensi :
Nanny Vivian.2010.Asuhan
Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:Salemba Medika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar